"Kenapa wajahmu kusut sekali?" tanya Panji pada Denias yang baru duduk. Sekilas Denias menatap Nada yang mengeluarkan buku dari tas dengan tenang. "Apa kau menyukaiku?" tanya Denias tiba-tiba. "Dulu." jawab Nada singkat. "Jangan pancing keributan lagi. Tidak enak dilihat orang." tegur Panji. "Apa aku sangat menyedihkan sampai kau harus memohon pada Dita agar dia menerima perasaanku?" tanya Denias lagi. Nada mengerutkan kening. "Memohon pada Dita? Sepertinya kau salah paham." "Aku tidak salah paham. Dita sendiri yang mengatakan kalau kau memohon padanya untuk menerima perasaanku. Kenapa kau melakukannya? Kau membuatku terlihat sangat menyedihkan. Kau membuatku malu, Nad." geram Denias. Nada mendengus. "Jadi itu yang kau dengar dari Dita? Apa itu juga yang jadi alasan kalian berteng
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari