Wina tak habis pikir. Setelah ia dikecewakan dengan ucapan Roki perihal King, ia baru sadar bahwa Roki terus memantaunya. Ia meremas ponselnya dengan erat lalu menoleh ke jendela, ia cemas jika pria itu juga memiliki mata-mata di luar sana. "Aku cuma mau tahu apa aja yang kamu lakukan, Win," ujar Roki. Terdengar desah napas panjang di seberang. "Kamu bilang, kamu butuh waktu. Oke, aku udah sabar dan nggak ganggu kamu, Win. Aku bahkan kasih kesempatan sama kamu buat makan malam bareng Ian dan King. Tapi ... tapi apa yang kamu lakukan? Kamu justru menghabiskan waktu berdua dengan Ian kemarin." Wina memejamkan matanya. Ini keterlaluan. "Aku ke rumah sakit kemarin itu karena aku menjenguk anak pak Ian." "Selama hampir dua jam? Di kamar itu berdua aja? Ayo dong, Win!" gertak Roki tak tahan.