Bab 21. Perasaan Berkecamuk

1538 Kata

Ian tak bisa tidur malam itu. Azka telah terlelap setelah ia menggendongnya selama hampir satu jam dan ia hanya meninggalkan anak itu untuk mandi. Ia tak berselera makan, tetapi ia berusaha menikmati kopi dan kudapan yang disiapkan oleh salah satu pelayan di rumahnya. Kedua mata Ian menatap Azka dari meja kerjanya. Ia mengecek beberapa pekerjaan dengan hati yang tidak tenang. Ia masih memiliki banyak hal di benaknya. "Apa yang Wina dan King lakukan sekarang?" gumam Ian seraya membuka salah satu file rahasianya di laptop. Ia lalu menatap foto-foto lama Wina yang tersimpan di sana. Wina tak sendiri karena ia mengambil foto-foto itu dari postingan Meli di media sosial. Andai boleh jujur, ia sudah lama sekali naksir dengan Wina. Ia sering melihat Wina bersama adiknya, hanya saja dulu ia tak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN