Kejamnya Rasa

1676 Kata

"Terus, Citra harus gimana, dong, Ma?" keluh Citra akhirnya. Ia tak tahu bagaimana menjelaskan perasaannya. Yang jelas, hatinya terpaut oleh si kharismatik Ibaz, jadi tak mungkin lagi dapat ditembus oleh Radit, sebaik apa pun dirinya di mata sang mama. Bu Widya menghela napasnya panjang. Ia sendiri juga tak ingin terkesan memaksakan pendapatnya kepada snag putri. Namun, ia tetap berkeyakinan bahwa pandangan Citra harus diluruskan dahulu. Jangan sampai putrinya itu terjebak lagi oleh cinta semu dari seorang pria yang nyatanya tidak mencintainya, sehingga kembali mengabaikan pria-pria yang sesungguhnya benar menaruh hati padanya. "Kamu harus pikirkan dulu betul-betul Pertimbangkan kembali Radit dengan segala kebaikannya ini, bentuk-bentuk perhatiannya. Wanita kan butuh diperhatikan, Cit

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN