28.Analisis (14)

1033 Kata

Mungkinkah dia takut berada di sini? "Ah, ini kamar kita dulu, Ai." Ero mengelilingi ruangan yang cukup luas dibanding kamar lain, sebelah kanan dari lorong yang agak panjang. Sesekali memotret, aku lalu memandang kesal lantai kosong berdebu itu. Bagian dalam ruangan ini sama sekali belum berubah, masih seperti dalam ingatanku, masih dengan ruangan luas tempat biasa semua anak tidur dan makan bersama. Sekelebat bayangan saat aku dan Tama tidur bergenggaman tangan, melintas. Aku kembali tersenyum. Lalu pemandangan berubah menjadi adegan saat kami semua dikumpulkan dan dipaksa menyaksikan Si Satu yang kakinya dirantai tengah dihajar habis-habisan oleh seorang penculik badan besar. "Beginilah kalau kalian berani melawan dan mencoba kabur!" Aku bahkan masih ingat teriakan si ketua penculik

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN