Chapter 48

1547 Kata

"Kakek Ran," panggil Chana. "Ya?" sahut Randra, pria itu sedang menggunting kuku dari sang istri. "Kapan nenek Momok bangun?" tanya Chana. Randra berhenti menggunting kuku jari telunjuk sang istri, dia terlihat berpikir, dia juga tak tahu sampai kapan sang istri akan tidur seperti ini, sudah hampir sebulan. "Secepatnya, nenek Momok Chana pasti bangun," jawab Randra. Chana melihat wajah sang nenek, lalu dia melihat tangan sang nenek yang dipegang oleh sang kakek. "Kakek Ran ...." Panggil Chana lirih. "Ya?" Randra melihat ke arah cucu perempuannya. Ketika Chana memanggil sang kakek, Popy, Ben dan Naufal baru saja memasuki ruang rawat Moti. "Chana juga ingin pegang tangan nenek Momok ...." Suara itu terdengar menelan.  Gadis 15 tahun itu menunduk, pada akhir kalimatnya, dia ingin me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN