Chapter 33

1492 Kata
"Nenek besar." Ujar Aqlam singkat. "Apa?!" kini, mata dari anggota keluarga Nabhan melotot hampir jatuh ke lantai setelah mendengar ucapan dari Aqlam. "Aqlam, apa maksudmu?" Nibras bertanya serius ke arah anaknya. Nibras tidak tahu kenapa sampai putranya yang jenius ini membicarakan sang nenek mereka. "Apa maksud kamu Aqlam, nenek Lia ... nenek Lia ....." Diyanah dan Daniah menggigil takut. Aqlam ini berbicara tanpa filter, nenek Lia adalah hal yang tabu dan tidak boleh dibicarakan sembarangan kondisi mentalnya. Ini akan membuat kakek Agri marah besar pada seluruh keluarga Nabhan. Farel terlihat terperangah, melihat serius ke arah cucu lelakinya. Meskipun dirinya sendiri adalah seorang anak dari perempuan yang disebutkan oleh cucunya itu, namun di pikiran Farel tidak pernah terlintas bahwa sang ibu memiliki kepribadian ganda. Tiba-tiba dia mendengar pernyataan cucunya mengenai sang ibu, tentu saja Farel menggigil ketakutan. Ibunya adalah hal yang tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun, termasuk dirinya sendiri sebagai anak. "Jelaskan Aqlam!" pinta Mentari. Aqlam memandang ke keluarganya. "Nenek besar memang bukan penderita kepribadian ganda pada umumnya, namun menurut riwayat kesehatan dan kondisi dari nenek besar, nenek besar lahir prematur, selama lima bulan di dalam tabung inkubator, pada umur satu sampai dua tahun setengah, respon dari nenek besar terhadap ingatan dan disekitarnya tidak seperti dengan respon anak lain pada umumnya, setelah nenek besar berumur lebih dari dua setengah tahun, nenek besar baru bisa berbicara dan merespon disekitarnya, pada umur lima tahun, nenek besar sudah tertarik dan mencari makan di tempat sampah, meskipun pada saat itu ayah dari nenek besar mampu membelikan makanan untuk nenek besar, namun dari sinilah perbedaan muncul. Banyak bodyguard yang merupakan teman lama dari ayah nenek besar yang mengawasi nenek besar di luar rumah," Aqlam memberi jeda ucapannya. Keluarga Nabhan tidak berniat memotong penjelasannya. Mereka mendengarkan baik-baik apa yang sedang dikatakan oleh Aqlam. Pasang pendengaran dan konsentrasi penuh, lalu cerna secara perlahan-lahan. Kemudian Aqlam melanjutkan lagi, "menurut dokter, kepribadian dari nenek besar muncul pada usia lima tahun, itu berarti dua setengah tahun sebelumnya adalah kepribadian awal, setelah berusia lima tahun, kepribadian awal dari nenek besar hilang digantikan dengan kepribadian nenek besar setelah berusia lima tahun sampai sekarang, hal itulah yang membuat ingatan nenek besar, yang maaf, sering pelupa meskipun usia nenek besar baru saja berumur empat puluh tahun,"  Semua mata tak berkedip ketika mendengar ucapan dari Aqlam. "Ya, kau benar, istriku juga punya kepribadian ganda ketika dia berusia lima tahun," terdengar suara tua yang renta dari pintu penghubung ruang keluarga Nabhan. Sret Kini, semua mata menoleh ke arah pria tua itu.  "Hamp!" Jihan, Gea dan Cici Cila membungkam mulut mereka. Ayah mertua mereka sedang berdiri di tengah pintu penghubung. Agri memandang ke arah seluruh keluarganya. Seluruh keturunannya dan Lia, istrinya. Agri baru saja menidurkan istrinya dan Lia kecil, cicit perempuannya. Lalu dia berjalan ingin menemui psikiater yang sudah dikatakan oleh Farel, anaknya kemarin. Agri berjalan mendekat ke arah keluarganya, tubuhnya di topang oleh kedua pengawal, ada seorang perawat perempuan mengikuti di belakang Agri. Agri berhenti dan duduk di kursi kepala di ruang keluarga yang besar itu. Dia memandangi keluarganya. Ada ketiga putranya, ada menantunya, cucu-cucunya.  Lama ruang itu terdengar sunyi. Agri memandang serius ke arah keluarganya. "Aku tidak menyangka bahwa seorang cicit perempuanku juga akan memiliki kepribadian yang hampir mirip dengan istriku, meskipun kepribadian itu bertentangan. Namun aku tetap menerima dia, Lia kecil sebagai keturunanku." Ujar Agri. "Dia, cicit perempuanku, Lia Rahmawati Farikin, tidak peduli apakah dia punya kepribadian ganda, penyakit skizofrenia, atau gila sekalipun, dia akan tetap menjadi cicitku, keturunanku dengan Lia Rahmawati Farikin, istriku." Ujar Agri tegas ke arah keluarganya. "Hiks ... hiks ...." Hap Gea memeluk suaminya, dia sangat terharu dan tersentuh dengan ucapan ayah mertuanya. Agri menoleh ke arah cicit lelaki penerusnya. "Bagaimana menurutmu, Aqlam?"  Aqlam menoleh ke arah kakeknya, lalu dia tersenyum mengangguk. "Tidak ada beda apapun, Lia kecil adalah adik sepupuku." Aqlam tersenyum. Lalu dia menoleh ke arah Busran dan Gea. "Kakek Busran dan nenek Gea tenang saja, meskipun Lia kecil memiliki kepribadian ganda, namun Lia kecil tidak akan melakukan bunuh diri." Ujar Aqlam serius. Sret Busran dan Gea mendongak ke arah Aqlam. Bukan hanya mereka berdua, tapi seluruh keluarga Nabhan yang berada di ruang keluarga itu. Mentari, sang dokter ahli kejiwaan tersenyum, dia tahu bahwa Aqlam adalah anak yang cerdas, pasti Aqlam sudah tahu mengenai apa yang ditemukan oleh hasil penelitianya. Sebab pada saat dia dengan Lia kecil, ada Aqlam juga sebagai pengamat. Aqlam melihat ke arah Busran, lalu ke arah kakeknya buyutnya, setelah itu ke arah Mentari. Mentari menganggukkan kepalanya tanda bahwa Aqlam bisa melanjutkan ucapannya kepada keluarga Nabhan. Aqlam melihat serius ke arah keluarganya. "Lia kecil tidak akan melakukan bunuh diri jika kita bisa merawat baik-baik Lia kecil sejak dini. Juga Lia kecil memiliki dua kepribadian, yaitu kepribadiannya yang asli dan kepribadian versi terbalik dari nenek besar." "Apa?!" °°° "Aku sedang stres," Busran duduk di ruang keluarga milik Basri. Randra yang sedang memperbaiki helikopter dari Naufal itu melirik ke arah sahabatnya. Moti dan Gea sedang bercakap-cakap ria. Kedua saudara kandung itu terlihat memetik beberapa bunga di kebun bunga milik Moti. "Kenapa?" tanya Randra, lalu dia kembali memperbaiki helikopter cucu lelakinya. "Kakek Ran, Opal kira, Opal bisa memperbaiki helikopter ini sendiri," ujar Opal yang sedang mengusap dagunya sambil melihat ke arah helikopter mainan canggih yang sang kakek pegang. Randra melirik ke arah Naufal. "Benar, bisa?" Naufal melihat serius ke arah kakeknya. "Sebenarnya kakak ipar telah mengajarkan Opal mengenai struktur-struktur dari helikopter ini. Kenapa sampai tidak bisa terbang meskipun sudah ada baling-baling dan baterai?" Randra mendengar ucapan serius dari sang cucu. "Karena memang benar apa yang dikatakan oleh kakak ipar bahwa helikopter ini tidak akan bisa terbang tanpa chip yang kakak ipar buat khusus," ujar Naufal, lalu dia mengeluarkan sebuah chip kecil berukiran satu centimeter dan memperlihatkannya ke arah sang kakek. "...." Busran yang ingin menjelaskan masalahnya itu memandang beo ke arah cucu dari Randra. Bocah ini sengaja mengerjai kakeknya sendiri. Randra tak dapat berkata apa-apa lagi, rupanya sang cucu ini mencoba penjelasan yang diberikan oleh Aqlam mengenai helikopter ini. "Jadi ... ini adalah helikopter buatan Aqlam?" tanya Randra pada akhirnya. Mata Busran melihat penasaran ke arah helikopter yang ukuran panjangnya 50 centimeter itu. Naufal menggelengkan kepalanya. "Opal koreksi, ini adalah helikopter terbaru ciptaan dari kakak ipar." Piw Apa bedanya buatan dengan ciptaan? Batin Busran berteriak. Cucu Randra ini memang benar-benar membuat batinnya bergejolak. "Kakak ipar bilang, jika Opal pasangkan chip ini, bukan hanya helikopternya bisa terbang, namun helikopternya juga tidak akan terdeteksi jika masuk ke wilayah musuh," Naufal mengingat lagi penjelasan dari Aqlam yang merupakan 'kakak ipar' masa depannya. "Jadi maksudmu, ini adalah helikopter canggih?" tanya Busran. Naufal melihat ke arah Busran, lalu menggelengkan kepalanya. "Bukan, tapi helikopter super canggih." Piw Lubang hidung Busran melebar dua centimeter. Cucu Randra ini memang benar-benar .... Randra ingin tertawa lepas karena melihat ekspresi dongkol dari sahabatnya. "Kenapa helikopter ini dikatakan super canggih?" Naufal bertanya ke arah Busran. "Karena helikopter ini bisa terbang dan tidak akan terdeteksi oleh musuh  bila memasuki wilayah musuh," jawab Busran lancar. "Bukan. Bukan itu," sanggah Naufal. "Helikopter ini super canggih karena satu tingkat lebih canggih dari kata canggih." Piw Napas Busran hampir putus. Bocah tujuh tahun ini benar-benar tidak mau kalah dengannya. Randra menahan tawa. Cucu lelakinya sedang menguji stok kesabaran dari sahabatnya ini. "Ah, rupanya seperti itu. Kakek Busran mengerti sekarang kenapa helikopter ini dikatakan canggih oleh Aqlam," ujar Busran mengalah pada akhirnya. "Bukan. Bukan kakak ipar yang mengatakan ini adalah helikopter super canggih," sanggah Naufal lagi. "Lalu siapa yang mengatakannya?" tanya Busran. "Opal yang mengatakannya sendiri," jawab Naufal. "...." Busran hanya bisa memandangi penuh pasrah ke arah cucu Randra ini. "Karena nama dari helikopter ini adalah 'The Strom Rider From Opal'," lanjut Naufal. Busran dan Randra memandang penuh keingin tahuan ke arah Naufal. "The Storm Rider From Opal?" Randra menaikan alisnya, dia tertarik dengan apa yang dikatakan oleh sang cucu. Naufal mengangguk. "Nama ini Opal yang berikan?" tanya Busran. Naufal menggeleng. "Yang memberikan nama ini adalah kakak ipar sendiri," jawab Naufal. Heh?! Jika ini adalah ciptaan dari Aqlam, lalu kenapa nama dari cucu Randra ini yang dipakai?  Wajah Busran penuh dengan tanda tanya besar. "Hem, kenapa namanya adalah The Storm Rider From Opal?" tanya Busran. "Arti nama Opal adalah cerdas dan berwawasan luas. Helikopter ini merupakan helikopter super canggih yang sangat pintar. Selain itu sifat dari nama Opal itu adalah cenderung mempertahankan moral dan membela yang benar. Helikopter ini diciptakan untuk mencari tahu keberadaan musuh, mengintai dan memantau di mana basis musuh berada, helikopter ini tahan banting, petir dan juga tahan badai," jawab Naufal. "Ah, rupanya seperti itu. Penamaan nama helikopter ini penuh dengan filosofi yang bagus," ujar Busran sambil manggut-manggut mengerti. "Bukan. Nama helikopter ini bukan karena filosofi yang kakek Busran sebutkan," sanggah Naufal. "Heh? Lalu?" wajah Busran penuh tanda tanya. "Nama helikopter ini ada karena Opal sendiri yang mengatakan pada kakak ipar bahwa Opal ingin sesuatu yang bisa terbang canggih, tahan banting, petir dan juga badai. Atas permintaan dari Opal, kakak ipar menghargainya dan membuat benda seperti yang Opal inginkan, makanya helikopter ini diberi nama The Storm Rider From Opal. Hadiah dari kakak ipar untuk kecerdasan Opal yang berwawasan luas. Ah, dan helikopter ini hanya ada satu di dunia, hanya milik Opal." Wajah Busran terlihat melongo. Dia melirik ke arah Randra. Randra hanya manggut-manggut mengerti. "Ada nama Opal di bawah helikopter ini, bukti keseriusan dari kakak ipar bahwa, kakak ipar sangat menghargai Opal yang cerdas dan juga ... sebagai adik iparnya." Bruk Busran semaput. °°° Saya menulis cerita ini di platform D.R.E.A.M.E dan I.N.N.O.V.E.L milik S.T.A.R.Y PTE. LDT Jika anda menemukan cerita ini di platform lain, mohon jangan dibaca, itu bajakan.  Mohon dukungannya. IG Jimmywall Terima kasih atas kerja samanya.  Salam Jimmywall.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN