Jangan pernah menaruh dendam. Ibarat kertas. Dendam itu bagai bintik tinta yang membuat buruk kertas itu.' "Nanti sore ke Cafe. Gue kirim alamat nya" - bisik Keenan pada Reina dikantin yang langsung diangguki Reina. Tanpa disadari Sasya. "Abanggg"-Icha datang menghampiri Keenan yang berada didekat Reina dan Sasya. "Apa Cha? "-tanya Keenan lembut. Sepertinya dia sudah terbiasa dengan sifat Icha padanya. " Nggak papa"-Lalu matanya menoleh menatap sinis Reina. Reina yang ditatapkan seperti itu bilang. "Kenapa mata lo? " Icha memutar mata jengah. " Emang kenapa mata gue? Biasa aja keles! " " Eh lo sama senior tunduk dong! "-Bentak Sasya yang tak terima Reina diperlakukan seperti itu. " Ehh sorry ya Kak. Aku tuh diajarin buat menghargai bukan tunduk sama senior"-belanya disampin