Bab 78. Meratapi Nasib

1101 Kata

Dodi pun terbangun dari tidurnya, dia kaget adiknya sudah siuman dalam kondisi masih lemah tak berdaya. Baru kali ini kakak yang galak bersikap lembut pada adiknya itu. Biasa seperti kucing dan anjing sekarang saling menyayangi. "Kalau saja kita kayak dulu begini mungkin gak bakalan punya nasib begini," lirih Lena. "Nasib kita sial terus. Karena kita gak pernah jadi orang baik. Kalau gue udah mati suatu saat nanti kamu harus kuat, jagain mamih, kamu harus bisa nyari duit yang banyak, nikah sama orang baik juga tanggung jawab, kamu harus jadi orang kaya, jangan hidup hasil tipu orang lagi. Asal elo tahu, rumah itu sudah terjual, kita gak tahu mau ke mana pulang. Uang hasil jual rumah itu udah habis gue yang pake, cukup gue aja yang kayak gini," kata Dodi sambil terisak-isak. "Secara fisi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN