Luna semakin bersemangat memancing Sendi.
"Kalau dia memang masih hidup, kamu mau apakan dia?"
"Hmmmm, gak habis pikir. Dia mungkin tahu keburukan tabiat aku yang suka serong sama wanita lain termasuk kamu," tukas Sendi sambil tersenyum.
Luna pun mengakui ucapan Sendi. Dan dia sadar bahwa dirinya memang tidak bisa setia pada Chandra.
"Harus ada bukti dulu kalau dia benar-benar Nirmala," ucap Sendi. "Tapi, kamu mau lakukan sesuatu untuk aku?"
Sendi mengunci pintu ruang kerjanya. Diam-diam dia langsung menggendong Luna dan membawanya ke ruang yang terdapat kamar tidur. Ada ranjang yang cukup untuk tidur berdua.
"Hah? Di ruang kerja kamu ada kamar begini?"
Sendi memeluknya dari belakang. Dia mengecup leher Luna beberapa kali namun Luna tidak menolak. Wanita itu malah membalas perbuat
