Nirmala agak aneh padanya karena Deris sudah memanggilnya ibu. Lalu, wanita itu kembali ke kamar dan mendapati suaminya tengah rebahan karena lelah. "Sayangku," sapa Nirmala. "Kenapa? Aku capek!" "Iya aku ngerti, kamu capek. Tapi kita makan dulu yuk!* "Udah di kantor, tapi gak enak." "Gak enak karena kamu lagi marah ya?" Nirmala tersenyum padanya sekedar menghibur suaminya. "Aku tahu kamu lagi bingung karena masalah, maaf ya gara-gara menikah sama aku nasibmu kini jadi acak-acakan begini," lirihnya. Chandra menoleh padanya menatap istrinya yang berlinang air mata. Dia beranjak kemudian memeluknya. "Jangan nangis, kamu lagi ngidam, harusnya makan enak tidur enak." "Aku sedih kamu yang jadi menderita karena aku. Mas, kalau saja hidup kita masih begini aku rela kamu lepaskan aku