Bab 89. Adu Argumen

1004 Kata

Produk dari Perusahaan Wijaya tengah mendidik posisi teratas di seantero negeri, disukai banyak orang terutama emak-emak yang selalu saja baper soal cerita percintaan yang banyak dibuat menangis bahkan tertawa dan mengandung sebuah komedi. Apalagi ditambah pemeran yang berparas ganteng dan manis. Namun, Hendrik terlalu fokus pada cerita yang itu itu saja. Genre romansa klasikal dan horor yang ditakuti banyak peminatnya adalah pilihannya. "Genre horor itu masih mendominasi di masyarakat Indonesia, jadi saya paling sudi memberikan biaya yang besar kepada proyek yang membuat genre tersebut. Biasanya para penonton memang ramenya ke sana," ucapnya di hadapan Sendi. "Bagaimana kalau kita bikin film yang out of the box saja, di Indonesia pasti laku juga, aku bisa membuatnya, tolonglah Pak,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN