Chandra merasa tak mau lagi kehilangan Nirmala dalam hidupnya. Ketika menatapnya ada perasaan yang campur aduk menjadi satu. Tapi yang paling diinginkan olehnya hanyalah kebahagiaan yang nyata antara dirinya dan Nirmala. Chandra sengaja bertandang ke ruang kerja wanita itu. Demikian pula wanita yang mencintainya juga turut serta menemaninya masuk. "Pak boss ada perlu apa?" Tanya Nirmala. Pria itu duduk di atas meja kerja gadis itu. Kemudian dia menunduk. "Aku cuma gak nyangka saja. Kok, bisa ibu tiri kamu yang menipu kami, aku merasa berdosa pada ayahmu dulu, beliau yang jadi korban sampai kena serangan jantung. Dan kini putri semata wayangnya yang harus menanggung beban membayar hutang itu. Nirmala, jangan pikirkan lagi hutang itu, bukan urusan kamu lagi." Kemudian Chandra beranjak