Bab 47. Suara Yang Membuat Hati Jadi Panas

1004 Kata

"Karen, namaku Karen," tukasnya. Kemudian dia melanjutkan tugasnya mencuci piring dan mengiris sayuran. Nenek Murti memegang bahu gadis itu. Wanita tua itu kadang kaku, kadang menakutkan, kadang nyeleneh dan saat ini sedang dalam kondisi menegangkan. "Saya sudah tahu dari Kirana, cucuku yang kedua itu cerita kalau kamu memang lagi menyamar jadi Karen, kan? Ingat, kamu kan jadi asisten cucuku juga," ucapnya. Kemudian, Nenek Murti dan Nirmala duduk berdua di belakang rumah sambil menatap pemandangan gunung Galunggung yang indah. Rasa gugup ketika menghadap sesepuh kehormatan itu sirna sudah. Tak lama kemudian Kirana menghampirinya dan ikut nimbrung. "Aku udah cerita yang sebenarnya sama Ambu, tenang aman, kok. Asal jangan sampai ketahuan sama Luna," bisik Kirana. "Jujur saja ada yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN