“Ada apa ini sebenarnya?” tanya Romi sedikit shock ketika baru saja memasuki ruangan Pak Wirya lalu pria itu melihat satu per satu wanita dengan tampang mengenaskan dan salah satunya adalah kakak iparnya. Romi menelan ludah gugup ketika melihat pelototan tajam kedua netra Gelia. Tidak kalah acak-acakannya penampilan Gelia dengan Laura. Rambut berantakan, juga kedua pipi Gelia yang memerah bekas tamparan. “Ini semua karena kamu Romi!” pekik Gelia kesal. Pak Wirya tak berani berkomentar karena Gelia lebih berkuasa. Bahkan Romi pun sampai melotot tidak percaya dengan tuduhan kakak iparnya. Laura dan dua rekannya saling melirik, makin yakin jika apa yang tadi disampaikan oleh Pak Wirya mengenai siapa sebenarnya Gelia, adalah sebuah kebenaran. “Kenapa aku?” Romi berniat membela diri karena