Lebih dari pukul delapan malam ketika mobil yang dia kendarai berhenti di carport depan rumah. Pria itu keluar dari dalamnya dengan melonggarkan ikatan dasi yang terasa mencekik leher. Bahkan jasnya pun hanya dia tenteng di tangan kirinya. Seharusnya, pria itu lekas masuk ke dalam rumah. Akan tetapi, langkah kaki Gaston malah melangkah menuju rumah sebelah. Entah ada kekuatan apa ketika ekor matanya menangkap lampu yang masih menyala di sebelah rumahnya, seolah ada tarikan kuat untuknya pulang ke sana. Pria itu berdiri di depan pintu lalu menekan bel satu kali. Menunggu untuk sesaat sampai dia memutuskan memencet bel sekali lagi. Hingga suara langkah kaki yang mendekat disertai dengan teriakan dari dalam rumah. "Iya ... iya. Tunggu sebentar. Siapa sih!" Dan begitu pintu terbuka, wajah