Reinald kembali mendekati Asri, lalu memberikan ponsel milik Asri kepada putrinya itu. Berkali-kali pria itu menghela napas. “Papa sudah selesai?” tanya Asri seraya menerima ponselnya. Reinald mengangguk. “Apa om Soni katanya mau ke sini?” Reinald menggeleng, “Tidak, Teh. Tapi tadi kata om Soni, kalau memungkinkan dan ia dapat penerbangan, maka ia akan ke sini.” Reinald kembali mendudukkan bokongnya di atas kursi tunggu di samping putrinya. Pikirannya kacau balau saat ini. Dari kejauhan, terlihat Andre, Rea dan Deni berjalan mendekat. Mereka memang masih menunggu di kursi tunggu bagian depan rumah sakit sebab tidak ingin membuat keramaian di sana. “Bagaimana keadaan mama?” tanya Andre setelah ia berada dekat dengan ayah dan kakak perempuannya. “Masih belum ada kabar, Ndre. Oiya, Ka