Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Tetapi saat mereka duduk bercanda, Susan kekasih Rikko lewat, tetapi wajahnya terlihat acuh pada Rikko, baik Rikko juga seperti itu. Ia hanya menyapa mereka , tetapi tidak untuk sang kekasih. “Ada apa?” tanya Hara melirik, Ken. “Mereka berdua lagi mengadakan gencatan senjata,” ujar si ember bocor Ken mulutnya suka asal nyemplak. Rikko hanya diam. “Ada apa Kak?” tanya Hara ia peduli, “Di minta putus” “Ha, bukannya kalian ada rencana mau menikah?” “Lupakan saja Non, wanita itu keras kepala ,” ujar Rikko terlihat sedih. “Ceritakan saja Kak, berbagi beban akan lebih baik daripada disimpan sendiri,” ujar Hara, kali ini ia siap jadi seorang pendengar baik. Setelah menarik napas panjang beberapa kali. Rikko akhirnya buka suara, padahal sejatinya lelaki itu termasuk tipe lelaki yang tert