Lexis terdiam sembari menatap layar ponselnya, di situ terpampang nyata fotonya dengan Nabila. Ia mencintai perempuan ini, sejak awal Lexis menjadikan Nabila sebagai miliknya karena ada perasaan cinta yang ia rasakan, tetapi di sisi lain, Lexis belum siap menjadi seorang suami apalagi seorang ayah. Ia merasa belum mampu membangun rumah tangga dengan keadaan dirinya yang seperti ini, masih suka bermain-main, melakukan semuanya sendiri tanpa memikirkan masa depan. Lexis belum siap ketika memikul beban menjadi seorang suami dan ayah. Ia tidak ingin mengikuti jejak orang tuanya dan akan membuat anak menjadi korban, ia tidak mau anaknya kelak merasakan apa yang ia rasakan. Menjadi anak broken home bukanlah pilihan yang tepat. Oleh sebab itu, Lexis ingin membangun rumah tangga di saat dirinya be