BAB 3

1119 Kata
1 tahun kemudian "Ssstttt, Fany" Panggil Ina. Fany menoleh ke arah Ina. "Apa?" Tanya Fany sembari berbisik. "Apa yang akan kamu lakukan setelah kelas ini?" ucap Ina seraya berbisik padaku di tengah mata kuliah yg sedang berlangsung. "Aku akan belajar di perpustakaan, Bisakah kamu diam dan jangan menggangguku?!" balasku ketus sembari memperhatikan dosen yang sedang menjelaskan. "Hhmm.... oke" balas ina. Seseorang yang barusan mengganggu Fany adalah Inaya Ester Cullens, dia teman satu kamar Fany di asrama dekat kampus. Dia lebih akrab di panggil Ina. Ia berasal dari Inggris. "Hey Fany, Apa kamu akan mengerjakan tugas di perpustakaan?" tanya Alifa dengan nada pelan. "Iya. Apa kamu mau ikut?" tanyaku pada Alifa. "Tentu, tugasku belum selesai jadi harus mencari bahan di buku yang ada di perpustakaan" jawab Alifa dengan suara yang pelan. Yang baru saja dia adalah Alifa Cristiana Walker teman sekamar Fany juga di asrama, dia biasa dipanggil Alifa. Ia berasal dari Singapura. Mereka berdua adalah teman yang Fany kenal sejak tinggal di asrama dekat kampus. Beberapa saat Fany melamunkan hari-harinya selama satu tahun ini bersama kedua temannya, banyak hal yang sudah Fany lalui. Dari senang, sedih bahkan kesulitan yang ia hadapi selama tinggal di negara asing. "Fany" Panggil Alifa. Fany melamun hingga tanpa sadar kelas telah dibubarkan, dan tanpa sadar ia di panggil oleh temannya beberapa kali. "Fany" Panggil Ina. Alifa dan Ina saling menatap, mereka merasa heran dengan Fany. "Hey, Fany!!" Panggil Alifa sembari menepuk pundak Fany. "apa yang sedang kamu lamunkan di siang hari ??" tanya Alifa. Tepukan pundak yang dilakukan Alifa membuat Fany tersadar dari lamunannya. "Loh kenapa kelas ini kosong?" tanyaku pada kedua temanku itu. "Ya jelas kelas ini kosong karena kelas telah dibubarkan dari beberapa saat yang lalu, ketika kamu sedang melamun dan tidak lama setelah kamu mengatakan kamu tidak ingin diganggu!!" Ucap Ina sebal "Apa sih yang kamu lamunkan hingga tidak sadar jika kelas telah dibubarkan?!!" Lanjut tanyanya. "Kamu mengatakan tidak ingin diganggu, tapi justru kamu melamun saja hingga matakuliah selesai!!" gerutu ina. "Maaf" Ucapku. "Maaf... Maaf..." gumam si Ina. "hey sudahlah kalian jangan berdebat lagi. Fany, kamu jadi pergi ke perpustakaan atau tidak? atau kamu masih ingin disini hingga nanti? Atau kita ke kantin dulu untuk makan siang?" tanya Alifa pada Fany. Kruucuukk kruucuuukk kruucuukk Suara perut Ina dan perut Fany bunyi bersamaan karena lapar. Wajah Fany langsung merah karena malu. "Haha.. Ternyata kalian berdua kelaparan" ucap Alifa sembari tertawa mendengar suara perut Fany dan juga perut Ina. "ya begitulah. Hehehe" jawabku malu. "Okay. Kita bisa ke kantin lebih dulu, setelah itu baru ke perpustakaan" jelas Alifa. "Okay.. ayo!" ajakku. Tap Tap Tap Tap Mereka berjalan ke kantin kampus. Sesampainya di kantin mereka bertiga pun mengantri untuk mendapatkan makanan. "aku ingin makan ayam itu, dan sayuran itu" mintaku pada salah satu pegawai seraya menunjuk ke arah makanan yang berada di etalase. Alifa dan juga Ina memilih makanan yang mereka suka. Setelah mendapatkan makanan mereka pun mencari tempat duduk yang kosong. "disana ada" Ucap Ina seraya menunjuk tempat duduk yang kosong. "Okay" jawabku serentak dengan Alifa. Dengan segera mereka berjalan menuju tempat tersebut dan Setelah sampai mereka bertiga duduk dan menyantap makanan yang ada seraya berbincang-bincang. Selesai menghabiskan makanan, mereka pun akhirnya pergi ke perpustakaan untuk mengulang matakuliah hari ini dan mempelajari lagi beberapa matakuliah jurusan. Tap Tap Tap Tap Selama berjalan ke perpustakaan, mereka banyak membicarakan masalah matakuliah. "Hei, apa perencanaan mu sudah selesai?" Tanya Ina. "Punyaku hampir selesai, kurang sedikit lagi" Jawabku. "Punyaku masih belum pasti, aku masih bingung" Ujar Alifa. "Bagaimana jika aku membantumu?" Tanyaku. "Boleh. Terimakasih" Ujar Alifa. "Tidak masalah. Nanti kita kerjakan di perpustakaan" Ucapku. Alifa menganggukkan kepalanya. Fany memang terbilang gila akan belajar karena ia ingin ketika lulus dari perguruan ini segera menjadi Desainer Fashion yang terkemuka. Tidak hanya soal Desain tetapi juga bisnis, Fany juga mempelajari dunia bisnis karena menjadi Desainer tidak hanya menjual Model Fashion saja tetapi juga bagaimana cara kita memasarkannya agar laku di pasaran Internasional. Fany dan kedua temannya fokus dengan belajarnya, mereka mengerjakan beberapa tugas yang di berikan oleh dosen. Tanpa terasa hari sudah mulai sore dan mereka pun memutuskan untuk kembali ke asrama. Karena perpustakaan memiliki jam buka dan jam tutup, jadi mereka tidak bisa berlama-lama lagi. Tap Tap Tap "Aku lelah" Keluh Ina. "Sama aku juga" Ujar Alifa. "Hei, Fany. Kenapa kamu bisa suka sekali dengan perpustakaan?" Tanya Alifa. "Karena aku suka belajar" Jawabku. "Astaga, dia tidak bosan sama sekali di perpustakaan" Ujar Ina. "Tidak. Bukankah menyenangkan berada di perpustakaan?" Ucapku. "Bagimu menyenangkan, bagi kami tidak" Ujar Alifa. "Ouh." CKLEK Sesampainya di asrama mereka pun membersihkan diri secara bergantian. Pertama masuk adalah Ina, setelah itu Alifa, lalu Fany. "Hei, tugas untuk besok apa sudah?" Tanya Ina. "Aku sudah" Jawab Alifa. "Aku juga" Sahutku dari dalam kamar mandi. "Berarti hanya aku yang belum" Ujar Ina. Seperti biasa sebelum tidur mereka memiliki ritual yaitu mengobrol untuk membahas kegiatan yang akan kami lakukan di hari esok. Walaupun terkadang rencana-rencana tersebut tidak berjalan dengan baik tetapi mereka tetap melakukan pembicaraan itu setiap malam. Setelah hari semakin larut mereka menjadi sangat mengantuk hingga akhirnya tertidur. "Good Night" Ucapku. "Good night too, Fany" Balas kedua temannya bersamaan. "Semoga esok jauh lebih menyenangkan dari hari ini" doa ku sebelum tertidur pulas *** Cip.. Cip.. Cip.. Pagi ini Fany melakukan aktivitasnya seperti biasa, yaitu lari pagi di taman dekat tempat tinggalnya dan itu sudah menjadi kebiasaannya sejak tinggal di Paris. Bukan hanya kuliah dan belajar di perpustakaan saja yang ia lakukan. Karena tinggal di asrama dekat kampus dan jauh dari orangtua jadi Fany harus menjaga kesehatannya. --- Setelah satu jam akhirnya Fany mendapatkan beberapa putaran dan menurutnya cukup untuk hari ini. Fany memutuskan untuk kembali ke asrama. Tap Tap Tap Tigapuluh menit kemudian Fany sampai di kamar. CKLEK "good morning" sapaku pada kedua temanku sembari membuka pintu kamar. "Morning" jawab serentak dari mereka. "Kalian sudah siap masuk kelas" Ucapku. "Ya, tinggal kamu yang belum siap" Ujar Alifa. "Tunggu aku" Ucapku. Tap Tap Tap Fany berjalan ke arah kamar mandi lalu ia pun masuk kamar mandi untuk bersiap. Beberapa menit kemudian Fany keluar dari kamar mandi sembari jalan ke arah meja belajarnya untuk mengambil tas. "Ayo, Fany. Kita akan terlambat jika tidak berangkat sekarang!" ucap Alifa. "Oke" jawab ku sembari jalan ke arah pintu. Tap Tap Tap Tap Mereka bertiga berjalan dan menuruni anak tangga asrama dari kamar menuju Fakultas . Selama berjalan ke kelas Ina dan Alifa sibuk bercanda dan menggosipkan berita terbaru di kampus. Sedangkan Fany berjalan di belakang mereka. "Bahagianya" batinku Entah mengapa walaupun sudah cukup lama tinggal di kota Paris, Fany merasa sangat bahagia setiap hari dan merasa seakan ada hal baru setiap harinya. Banyak sekali kejutan yang terjadi dalam hidup Fany. Tanpa Fany sadari ia sudah terbiasa tinggal di kota Paris. To be Continued
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN