Jam istirahat telah selesai, Rey dan beberapa karyawan kembali ke meja kerjanya masing-masing. “Fany, kamu kenapa?” Tanya Rey. “Tidak apa-apa, Rey.” “Tapi wajahmu terlihat sedih, jika kamu ingin cerita, ceritalah padaku. Tidak apa-apa,” Ujarnya. “Aku tidak apa-apa,” “Oke. Jika butuh teman untuk cerita, aku siap.” “Terima kasih.” Selama 5 jam semua karyawan sibuk mengerjakan tugasnya masing-masing. Fany hanya ingin menyibukkan diri untuk menghilangkan fikiran-fikiran yang mengganggunya. “Sudahlah. Aku harus berhenti memikirkannya,” Fikirku. Setelah pukul 18.00 Fany berjalan keluar kantor, ia akan berangkat ke Kampusnya. Tap Tap Tap Ketika ia baru saja keluar kantor, tiba-tiba Fany melihat Raka yang berdiri di depan gedung berlantaikan 15 itu. “Raka,” ucapku. “hai,”