Tengah Dihukum

1017 Kata

Malam semakin larut. Sejak kembali tadi sampai sekarang, Barra tak membiarkan siapa pun masuk kamarnya kecuali dokter dan suster yang bertugas. Ia bahkan mengunci pintu dari dalam. Pertemuannya kembali dengan Xavier, sama sekali tak pernah ia duga dalam benaknya sedikit pun.    Sedangkan Xavier masih setia berdiri di depan pintu, berharap Barra akan segera membukakan pintu untuknya. Kemudian bersedia saling bicara dengannya. Banyak sekali yang Xavier ingin bicarakan dengannya. Xavier juga ingin melepas rindu yang sudah meradang kuat dalam d**a.    "Udah malem, besok aja lo balik lagi. Barra pasti juga capek seharian di galeri." Entah sudah yang ke berapa kalinya Rashi bicara seperti itu.    Sayangnya lelaki itu masih tak mengindahkannya. Tapi kali ini Xavier mau menatapnya meski mimikny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN