Rasa percaya diri senantiasa mengiringi wanita itu kala berjalan menelusuri lorong demi lorong menuju kamar Barra. Sebenarnya ia sudah berpamitan pada Barra semalaman suntuk via w******p. Tapi tidak afdol rasanya jika tidak berpamitan secara langsung. Apalagi setelah ini, ia dan Barra tidak bisa bertatap muka selama seminggu lamanya. "Surprise!" seru Rashi begitu ia sampai di depan kamar Barra. Untungnya Barra sudah kebal dengan kelakuan Rashi yang selalu datang tiba-tiba dan mengagetinya. Barra tetap duduk tenang, menggoreskan kuas pada kanvas hingga menyentuh pada titik yang ia inginkan. Barulah ia meletakkan palet dan kuasnya, kemudian berbalik menyambut kedatangan Rashi. Rashi terlihat sangat berbeda. Sejauh Barra mengenal wanita itu, hanya tiga tipe Rashi yang ia tahu. Rashi yang m