Pov Danu

1062 Kata
Entah kenapa setelah bertemu dengan istri klienku pak Pramudia pengusaha tersukses seakan mengingatkan ku pada seseorang, tapi siapa? seakan hubungan kami sangat dekat padahal bertemu saja baru kemarin waktu mengunjungi kantor suaminya. "Mereka sangat serasi, cantik dan tampan keduanya saling melengkapi, aku jadi iri padahal aku sendiri mapan, namun sayang gak punya istri hubunganku dengan Risna hanya sebatas partner ranjang saja padahal aku mengharapkan bisa menikahinya, tapi dia selalu saja menolaknya, aku jadi teringat Fitri apa mungkin sekarang sudah meninggal ya, karena penyakit kulitnya itu?, ahh.. kok aku malah keingetan Fitri sih..!, ngapain juga coba aku toh sudah membuangnya" Danu bermonolog sendiri Rasa penasaran ku semakin besar dengan istri klienku pak Pramudia bahkan sampai terbawa mimpi bahwa kami saling mencintai, ah tapi tak mungkin ini terjadi. Risna sungguh membosankan, sikapnya yang arogan dan mendominasiku, namun apalah dayaku karena candu permainan ranjangnya membuatku sulit untuk meninggalkannya. Dulu aku begitu mudah menceraikan istriku Fitri padahal dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, ku buang ke hutan hanya untuk bisa bersama Risna. Ku kira Risna akan mau ku nikahi setelah Fitri ku enyahkan namun malah sebaliknya, ia sama sekali tidak mau dan enggan ku nikahi. Aku hanyalah Partner di ranjang saja. Kerjaanya hanya Foya - foya, aku jadi takut lambat laun hartaku akan habis karena sering dihamburkanya. Sedikit - sedikit rasa cintaku pada Risna yang besar kini terkikis, apalagi setelah adanya kehadiran istri klienku pak Pramudia, yang selalu hadir di mimpiku. Aku bertekad akan merebut nya dari pak Pramudia walau perusahaanku harus di pertaruhkan. Itulah aku yang sekarang segala sesuatu yang ku ingin kan harus ku dapatkan meski itu milik orang lain, aku tak peduli. Aku akan mencari cara untuk melepaskan Risna. Pov Pramudia Sejak pertama kali aku menemuka Fitri dihutan aku menyadari ada getaran aneh di d**a ini, rasa sayang semakin besar dan rasa takut kehilangan akan dirinya. Namun aku menyadari bahwa cinta terbesarnya hanya untuk suaminya yang jelas sudah tega membuangnya dan malah berselingkuh tarkala Fitri sangat membutuhkan dukungannya. Tapi aku akan selalu berusaha untuk selalu berada di sampingnya. Jujur aku sangat bahagia ketika ide menyamar menjadi pasangan suami istri yang Fitri ungkapkan, apalagi kalau semua itu adalah kenyataan dan bukan kepura - puraan sesaat, mungkin aku adalah pria yang sangat berbahagia untuk saat ini, terlepas dari pengkhianatan istriku terdahulu bersama selingkuhannya. Kini kami berdua sama - sama menghadapi para pengkhianat untuk memberikan mereka pelajaran, agar mereka merasakan bagaimana rasanya di sakiti. Dalam hati yang paling dalam sebenarnya aku ingin mengikhlaskan semua nya karena itu memang adalah sudah menjadi jalan hidupku, namun Fitri wanita yang sekarang aku cintai menyeretku untuk bersandiwara bersamanya menuntaskan dendamnya. Disini aku harus extra hati- hati karena melihat gelagat Danu dan istrinya terlihat licik, dan yang paling aku tidak sukai cara memandang Fitri seolah sangat menginginkanya, walau kenyataanya memang mereka masih terikat pernikahan, namun aku tak rela, aku marah dan cemburu. Aku akan mencoba membuka hati Fitri hanya untukku, sehingga akhirnya kami bisa bersama dalam ikatan pernikahan, dan membuatnya selalu bahagia, melahirkan anak - anakku kelak. Mungkin secepatnya aku menyatakan semua isi hatiku tinggal menunggu waktu yang tepat. Biarlah semua mengalir seperti air. Pov Risna "Ah, asem mas Danu membuatku bad mood aja, semenjak pertemuan dengan klien dan istrinya sikapnya padaku jadi hambar, apa peletku memudar ya.., berarti aku harus menemui mbah dukun itu aku takut mas Danu benar - benar berpaling dariku, walau sebenarnya rasa akupun sedikit memudar semenjak pertemuan dengan klien ganteng yang namanya pak Pramudia itu" gerutu Risna sambil merebahkan tubuhnya diranjang kesayanganya tempat dimana Danu dan dirinya beradegan panas. Risna mencoba menenangkan fikiran dan hatinya dengan memejamkan matanya, namun tiba - tiba bayangan Pramudia hadir menggantikan Danu seakan nyata. "Aish.., apa ini, mengapa bayangan pria ganteng itu tiba - tiba mengganggu fikiranku? gerutu Risna membuatnya frustasi. " Kalau sudah begini dan menyangkut masalah hati, aku sudah tak mampu menahan rasa, rupanya jurus andalanku harus ku keluarkan, yaitu dengan memeletnya dan menyingkirkan istrinya, seperti aku dengan mudahnya menyingkirkan istri mas Danu dulu, Pramudia.. kau begitu tampan membuatku terpana dan terpesona olehmu, dan kau mas Danu setelah aku mendapatkan Pramudia kau akan ku hempaskan.. ha ha ha" kata Risna bermonolog sendiri Sifatnya memang sudah seperti iblis tidak ada kata puas untuk Risna, apa yang ia inginkan harus ia dapatkan tanpa melihat siapa yang dihadapinya sekarang. Semakin hari Risna semakin Frustasi belun juga Pramudia dia dapatkan malah Danu berangsur jauh darinya, membuatnya berfikiran untuk mendatangi lagi dukun yang menjadi perantara misi yang ia rencanakan menjadi berhasil. Risna pun mencoba menghubungi temannya Dewi yang selalu setia mendukung dan mengantarnya hingga ke titik sekarang. "Hallo, ada apa tumben nelpon?" "Aku butuh bantuanmu Dew, bisa ketemuan? di cafe biasa" "Ok, kapan?" "besok jam makan siang" "Ok" Risna pun menghela nafas lega karena Dewi ternyata tidak sibuk dan mau diajak ketemuan. Fikiran Risna yang berkecamuk buyar dengan kedatangan Danu yang langsung masuk kekamarnya dan merebahkan tubuhnya yang terlihat lelah. "Sayang, kamu pulang kok langsung nyelonong aja sih, ini lagi kamu bau keringat, mandi dulu gih" "Tapi mandiin sama kamu ya.." "Aku lagi males sayang, ayo deh.." Namun tanpa basa - basi lagi Danu langsung mengangkat tubuh Risna ke kamar mandi dan Risna pun tak bisa malakukan penolakan, karena mungkin pengaruh pelet yang ia gunakan membuat gairahnya semakin meronta, aktifitas panas pun terjadi di kamar mandi, entah berapa lama aktifitas panas itu terjadi membuat mereka kelelahan dan akhirnya tertidur pulas, tanpa balutan kain. Pagi menjelang sang surya telah menampakan dirinya. Risna pun terbangun mengerjapkan matanya, tersadar dengan keadaanya yang polos tanpa sehelai kain pun, namun itu adalah hal yang biasa baginya, ia menoleh kesebelahnya Danu masih terlihat tertidur pulas, dilihatnya jam yang menempel di dinding yang membuatnya terkesiap. "Aish.., jam 11, sebentar lagi jam makan siang, ini gara - gara mas Danu yang tidak ada puasnya semalam" gerutu Risna ngomel gak jelas Bergegas bangun ke kamar mandi, namun tangannya di cekal mas Danu yang terbangun karena omelannya. "Sayang, mau kemana?, yang semalam belum selesai, kita lakuin lagi sekarang ya.. sebentar aja" pinta Danu sambil menarik tubuh Risna hingga terjatuh menindih tubuhnya. "Ap..-" belum sempat Risna mengeluarkan suara bibirnya sudah di lumat habis Danu dengan rakus membuat Risna tak bisa melawan. "Menu sarapan pagi ini, adalah bercinta sampai puas" bisik Danu melanjutkan aktifitas panasnya membuat Risna menyerah tak bisa berbuat apa - apa. Terkadang Risna merasa bingung sendiri dengan sikap Danu yang terkadang dirasa menjauh dan kadang seperti saat ini yang seolah tidak mau melepaskan Risna.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN