Bab 23

1602 Kata

BAB 23   Riuh tepukan dari para tamu undangan membuat air mata haruku hampir menetes. Ketika Bapak dan Ibu sudah berdiri bersama kami di sini. Mas Ashraf memegang sebuah kotak kecil berwarna gold yang diikat sebuah pita. Semua wartawan sudah bersiap untuk mengambil pemberitaan terhangat ini. Aku jadi ikut deg-degan juga karena tidak tahu, hadiah seperti apa yang sudah Suamiku siapkan untuk bapak dan ibu. “Bapak, Ibu … terima kasih sudah membesarkan Sinta dengan baik selama ini, sehingga hari ini saya bisa bersanding dengan putri Bapak dan Ibu yang memiliki perangai lembut dan menyenangkan!” Suamiku menatap pada kedua orang tuaku. Bapak dan Ibu kulihat hanya mengangguk-angguk saja. “Saya ada satu tanda mata, ucapan terimakasih pada kedua orang yang paling berjasa dalam kehidupan istri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN