Bab 52

1654 Kata

Aku terus mengajaknya bercakap-cakap. Hingga sebuah ketukan pada daun pintu membuatku segera beringsut. Kutarik kerudung rumahan yang tergantung pada kapstok. Daun pintu kubuka ada Ami di sana membawakanku minuman hangat. “Bukannya kalian di taman belakang?” tanyaku. Ami tampak gugup. Kemudian tergesa meletakkan dua gelas jeruk panas ke atas meja. Dia segera memutar tubuh dan hendak meninggalkan ruangan ini. “Kalian jadian?” ucapanku sontak membuat langkah kaki Ami tertahan. Belum sempat dia berbicara, seseorang muncul dari ambang pintu. Ternyata Ibu Mertuaku yang datang. Ami seolah mendapat angin segar untuk melarikan diri. "Permisi Non, Nyonya!" ucapnya tanpa menjawab pertanyaanku. Aku menatap punggungnya yang begitu cepat berjalan meninggalkan ruangan ini. Namun suara Ibu Mert

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN