Bab 32

1615 Kata

Aku baru berbicara pada Farrel ketika hampir tiga perempat perjalanan kami lewati. Tiba-tiba aku teringat tentang permintaan Kakek untuk cucu-cucu kesayangannya. Apa betul yang dikatakan Kakek tentang mutasi jabatan itu? Aku masih menyandarkan tubuhku pada kursi belakang. Aku melirik Farrel yang tengah sibuk memegang setir sambil sesekali bersenandung. “Farrel, kamu apakan ketiga saudara sepupuku?” Aku menelisik. Farrel terdiam sesaat kemudian menjawab. “Hanya memberinya sedikit pelajaran!” ucap Farrel kemudian. “Tapi 'kan suami Teh Rema dan Teh Rena gak salah?” “Justru mereka yang paling salah!” Farrel beropini. “Kenapa bisa gitu?” tanyaku meminta penjelasan. “Mereka itu lelaki yang harus memimpin … jangankan memimpin sebuah Departemen … memimpin keluarga dan mendidik istri-istri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN