"Kalau kamu mau pelihara, kita harus memastikan dulu dia nggak punya induk atau saudara. Takutnya nanti ada yang nyari," kata Bumi mengingatkan. "Oh, iya. Aku lupa." Asa menunduk lagi pada si kucing yang terlanjur ia beri nama. Ia mengusap-usap kepalanya lagi. "Pus, mama kamu di mana? Apa kamu punya sodara, ehm?" Bumi tertawa lagi. Rasanya lucu melihat Asa mengajak kucing itu bicara. Bahkan, kucing itu tidak balas mengeong. "Kita kasih makanan dulu aja." "Ya. Bentar aku rebus ayam buat dia. Dikit aja. Aku kasih s**u dulu," kata Asa. Ia meletakkan si kucing di lantai dapur. Bumi agak berjengit ketika si kucing langsung mendekati kakinya lalu menggosokkan tubuh kotornya di sana. "Sa, kamu yakin ini mau dikasih nama Baby?" "Iya, itu mirip Bayi. Tapi dia jantan," jawab Asa. Gadis itu berl