Bumi kembali dengan cepat. Ia membawa baki dengan mangkok, gelas berisi air putih hangat, teko dan juga sendok. Ketika ia masuk ke kamar, Asa masih dalam posisi yang sama, berbaring miring dengan wajah pucat. Bedanya, kini ada Baby yang meringkuk malas di dekatnya. "Sa, kamu makan dulu, ya," ujar Bumi. "Dikit aja, Mas. Aku males banget makan," kata Asa. "Walaupun sakit, kamu nggak boleh males makan," sahut Bumi. Ia meletakkan baki di atas nakas lalu membantu Asa bangun. Ia menaruh bantal di belakang punggung Asa. "Nah, kamu makan dulu. Biar aku suapin," ujar Bumi. Asa menatap Bumi seraya menggeleng. Ia malu sekali jika harus disuapi ketika makan. Namun, Bumi pasti tak melihat gelengan kepalanya karena kini Bumi sedang sibuk membuka kemasan bubur dan menuangkannya ke mangkok. "Maaf, M