Gista dan Dipta duduk di salah satu meja kedai mie pinggir jalan yang tidak jauh dari taman kota. Beberapa kali Dipta mengalihkan pandangannya pada Gista yang menikmati makanannya. Rasanya senang Gista berada di dekatnya. Seolah seperti mimpi panjang yang kini menjadi nyata. Dia juga merasa sikap Gista sudah agak melunak padanya. Meski masih ketus, dingin namun tidak seperti awal pertemuan mereka. Gista sadar jika Dipta sering memperhatikannya. Rasanya campur aduk bersama mantan kekasihnya seperti saat ini. Seharusnya dia membentangkan jarak, menghindari laki-laki iku. Jangan lupa dia juga membenci Dipta. Tapi anehnya sekarang mereka malah duduk di meja yang sama. Makan bersama. Seolah tidak pernah terjadi apa-apa diantara mereka. Seharusnya Gista tidak melunak seperti ini. Seperti ana