Dipta menatap Gista yang tertidur lelap diatas ranjang. Tangan mereka saling bertaut. Setelah mendengarkan kemarahan Gista, Dipta mengantar mantan kekasihnya pulang ke apartemen. Rasa bersalah menguasai Dipta. Dia tidak menyangka jika keputusannya dulu memberi luka yang begitu besar pada Gista. Ia pikir hanya membuat Gista sakit hati dan membencinya tapi ternyata tidak. Wanita yang ia cintai harus mengalami kecelakaan, kehilangan ibunya, serta kehilangan fungsi kakinya secara normal. "Maaf." Lirih Dipta dengan rasa bersalah. *** Gista mencium aroma masakan setelah membuka mata. Aroma itu semakin kuat, disertai dengan bunyi peralatan masak. Gista pun berpikir jika bau dan bunyi peralatan masak pasti berasal dari tetangga sebelah. Ia pun turun untuk ke kamar mandi. Langkahnya terhent