Hanya mantan istri

1816 Kata

Bu Ida langsung bangun dari duduknya mengejar langkah sang cucu yang berlari ke ruang tamu untuk menyambut seseorang yang dia panggil eyang putri, sementara Saras lebih memilih pergi ke dapur untuk membuat teh hangat untuk menjamu tamunya. "Wah jeng Ana, lama ya kita nggak ketemu," kata Bu Ida menyambut sang teman sekaligus mantan besannya itu. Bu Ana yang sedang memeluk sang cucu langsung tersenyum menatap Bu Ida dan menyambutnya juga dengan salam dan pelukan ringan. "Jeng Ida apa kabar? sehat kan?" tanya Bu Ana dengan senyum manisnya mereka berdua masih berdiri di ambang pintu. "Sehat, tapi ya beginilah namanya juga orang tua, usia kan memang nggak bisa dibohongin," jawab Bu Ida dengan tawa renyahnya. "Ya kalau begitu nggak beda sama saya," jawab Bu Ana, Violin yang berdiri sam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN