Aku melaju mobil meninggalkan markas besar yang kini di kuasai Mossa. Dering telphon memaksaku menurunkan kecepatan mobil. Nama Tuan Sky muncul di layar kaca. Kusambungkan telphon ke speker mobil. "Halo ...." "Kemana saja kau? Kenapa tadi malam tidak pulang?" "Apa ingatanmu selemah itu? Bukankah tadi malam aku sudah bilang, kalau aku membantu Mossa?" "Bukankah sejak tadi malam sudah selesai? Kenapa tidak segera pulang?" "Hem? Dari mana kau tahu tentang itu?" Tanyaku menyelidik. "Mataku memang hanya dua, itu yang menempel di kepalaku. Tapi kau tidak akan tahu seberapa banyak mata-mataku di luar sana!" "Sial! Apa kau memata-mataiku?" "Tentu saja! Katakan padaku, kenapa kau tidak pulang tadi malam?" "Mossa terluka, aku harus merawat lukanya." "Kau merawat luka Mossa dan m