Setelah meninggalkan Depot bunga sekitar setengah jam yang lalu, kini Vano membawa Dea menyusuri jalanan yang lumayan padat. Menyusuri kompleks Pertokoan dan Pusat Perbelanjaan, Vano lalu membawa mobilnya berbelok memasuki pelataran parkir sebuah Salon Kecantikan.
"Kita ngapain, ke sini?" tanya Dea bingung, mendapati di mana mobil mereka berhenti.
"Turun!" perintah Vano singkat, lalu turun dari mobilnya.
Meninggalkan Dea yang menggerutu kesal, lagi-lagi tak mendapatkan jawaban dari setiap pertanyaannya.
Dea pun turun.
Mengekori Vano tepat di belakangnya, seraya menerka-nerka apa yang akan dilakukan kakak menyebalkannya itu padanya.
Dea dan Vano lalu memasuki ruangan bagian depan Salon kecantikan itu.
Bunyi musik jazz dan gemericik air terjun buatan di sudut ruangan yang dibuat terbu
