Pertunangan

1323 Kata

Malam ini aku akan bertunangan dengan pria yang dijodohkan denganku. Pria yang mau menerimaku dengan tulus meski tahu hatiku masih mencintai pria lain. Sebelum acara dimulai, aku meminta bertemu dengan Mas Afif. Bertanya sekali lagi untuk memastikan jika keputusannya menikah denganku tanpa paksaan dari pihak manapun. Jawabannya masih sama, dia tetap akan menikah denganku dan berjuang agar bisa masuk ke dalam hatiku, menggantikan nama Aiman dengan namanya. “Amanda Naemaa Radha, maukah kamu menerima pinanganku?” Aku mengangguk, menundukkan kepala karena malu di goda para sepupu dan sahabat. “Iya, mau.” jawabku singkat. Bunda Nuril maju ke depan, memakaikan cincin ke jari manisku, mewakili putra tunggalnya. Mata beliau berkaca-kaca, sama seperti Mama yang kini menangis dalam pelukan Pap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN