# Damian mengangkat tubuh Ariana dengan cepat dan membawanya menuju kamar atas. Ia tampak panik dan berteriak pada pelayan di tempat itu untuk segera menelpon dokter, Pun dan Azka yang sedang sarapan juga melihat hal itu dan menyusul Damian ke kamar atas. Wajah Ariana terlihat sangat pucat seputih kertas. “Kau ini kenapa Ariana,” ucap Damian sambil menggenggam kedua tangan Ariana yang dingin, berusaha memberinya sedikit kehangatan. “Ka…kakak…sakit…sakit tadi…,” ucap Azka nyaris menangis. Ia ingin mendekati kakaknya segera tapi merasa terlalu takut pada Damian yang saat itu memancarkan aura yang terasa mengerikan bagi Azka yang perasa. Pun mencoba menenangkan Azka meski ia sendiri merasa khawatir juga pada Ariana. Di dunia ini, selain Azka, Ariana adalah orang yang paling ia perdulika