86. Intuisi

2757 Kata

Aku sudah pasrah dengan kemungkinan bang Reno mengadu pada papaku, atau mamaku. Saat bang Reno pamit mengajak papa ke ruang kerjanya di rumah kami. “Aku mau bicara om, bisa gak?, seperti yang aku bilang ke om di telpon tadi” ajaknya. Aku sudah menggigit bibirku. “Sekarang Ren?, urusan mobilmu?” tanya papa. “Gampang itu mah, ayo om, biar aku cepat kembali ke proyek” ajak bang Reno mengulang. Papa menurut bangkit. “Sayang, kamu udah makan siang?” tanya mama menjeda langkah mereka berdua. Bang Reno menatapku dan aku melengos. “Gampanglah tante, malas juga ada Anyun, nanti bilang numpang makan” jawabnya. Mama tertawa dan aku langsung manyun. Abang bangke jilid 2. Jilid 1 ngendon di Amrik. “Aku mau tidur mah” pamitku. “Loh, gak jadi pergi?, ada Reno juga Dis, biasanya kamu rengek per

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN