Kris menatap Putra dengan raut wajah kecewa, karena permintaannya untuk tinggal sendiri di kos tidak diijinkan. “Kalau begitu saya permisi dulu, Om! Masih ada yang harus saya persiapkan untuk perkuliahan besok.” Kris bangkit dari duduknya lalu berjalan keluar dari ruangan Putra, yang memandangi punggungnya dengan tatapan senang, karena Kris tidak bisa menolak permintaannya. Begitu keluar dari ruangan Putra, Kris menuju lift dan ia harus berpapasan kembali, dengan pegawai yang tadi sempat melihat dirinya bersama dengan Monica. Melihat pegawai itu yang melihat ke arahnya, sambil tersenyum. Membuat Kris menatap tajam, untuk menghilangkan rasa malu dirinya, karena apa yang dilakukan Monica kepadanya tadi masih membekas. ‘Sial! Gara-gara Monica aku menjadi ditertawakan seperti ini,’ gerutu