82. Berusaha Menyakinkan

3015 Kata

Akibat rasa khawatirku dan hasil obrolan dengan papa, membuatku memberanikan diri menemui papamu Non. Jujur aku takut papamu marah kalo aku memutuskan kuliah di Amrik. Aku takut papamu berpikir aku selama ini hanya sekedar mempermainkanmu. "Pagi benar No?, Nonimu masih tidur!, kecapean kayanya!" sambut papamu begitu aku terlihat di ruang makan rumahmu keesokan harinya. "Aku ada perlu sama Om kok, sama Noni nanti aja siangan!" jawabku. Papa dan mamamu saling menatap setelah aku selesai mencium tangan mereka. "Perlu apa?" tanya papamu mengerutkan dahinya. "Ngobrol santai aja Om, antara sesama lelaki!” jawabku. "Gayamu No!" komen mamamu tertawa. Aku hanya tersenyum, tapi sepertinya papamu tau aku serius. "Kamu ga sarapan dulu?, atau mendesak banget?" tanya papamu. "Desak ga memdesak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN