80. Restu Mama

2179 Kata

Aku menyusul mama ke kamar. "Mah..." panggilku mendekat ke arah mamaku yang sedang menangis di ranjang. "Kenapa kamu ambil keputusan segila ini No?, Amrik itu bukan dari Jakarta ke Bogor. Mau apa kamu di sana?, sendiri?, tanpa teman, tanpa Noni. Please No!, mama ga sanggup lihat kamu berantakan lagi di saat kamu udah setenang sekarang!!" ungkap mama di sela isak tangisnya. Aku duduk lalu memeluk tubuh mama dari samping. "Aku ke Amrik mau belajar mah, aku mau jadi kaya papa, jadi lelaki hebat yang mampu bertanggung jawab pada keluarganya. Aku mau bisa kerja di mana pun, sampai aku mapan untuk menikahi Noni mah. Kenapa mama ga percaya sama keputusanku?". Mama mengelus tanganku yang memeluk pinggangnya. "Ga ada yang maksa aku, ga papa, ga eyang, ga Noni. Ini semua kemauanku, kalo mama g

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN