harinya, aku sudah mulai menjemputmu ke sekolah. Kamu sempat takut waktu tanganmu aku genggam menyusuri koridor menuju kantin, tapi kemudian santai aku rangkul karena justru banyak orang yang memberi ucapan selamat. "Congrats ya!, akhirnya jadian juga!" ledek Alfin mantan ketua OSIS. Aku tersenyum sementara kamu merona.Dan ga cuma Alfin, tapi sepanjang koridor semua orang memberikan senyuman. Kalo Lampir sibuk menegur orang kanan kiri, kalo kamu malah terus merona dan sembunyikan separuh wajahmu di balik bahuku saat teman teman angkatan kita memberikan ucapan selamat. "Aku kok jadi mendadak terkenal gini sih?" bisikmu meringis. Aku tertawa. Kamu bilang mendadak terkenal?, yang ada semua orang berusaha bisa mengenalmu karena tanpa kamu sadar semua orang ngefans sama kamu, Non. Kamu men