"Izinin aku magang di kantor Amerika pah!" pintaku begitu aku pulang dari Bandung.
Keluargaku saat itu sedang berkumpul di meja makan rumahku plus eyang Ti dan eyang kung karena mereka mau bertemu aku.
"Salam dulu, sarapan lalu kamu ngomong!" perintah eyang ti.
Dengan enggan aku duduk di kursi sebelah eyang ti, karena 3 bangku di seberang eyang ti duduk di tempati papa, mama dan Gladis. Eyang kung duduk di tempat biasa papa duduk. Big boss!!.
"Gimana pacarmu?" tanya eyang kung.
"Ga baik!" jawabku.
Mereka semua menatap ke arahku sampai aku jengah.
"Kak Non sakit bang?" tanya Gladis.
"Kamu berantem sama Noni?" tanya mama.
"Apa malah di putusin?, lagian sok ga mau hubungin pacarmu!" cetus papa.
Aku mendengus kesal.
"Kenapa buat asumsi sendiri?" keluhku.
Mereka tertawa.
"Lalu ga b
