Sudut Pandang Nova "Sudah siap." Aku tersenyum keluar dari kamarku. Aku mengenakan celana pendek dan atasan kaus bertali. "Sial!" Aku mendengar Brandon mendesis pelan. Aku menatapnya, bingung. Aku akhirnya menyadari kenapa dia sampai bicara seperti itu. Matanya menelusuri kakiku yang telanjang. Matanya mengarah ke tubuhku, melihat sedikit belahan d**a yang dipamerkan kaus bertali yang kupakai. Aku merasa jadi sedikit gugup dengan caranya memandangku. Tatapannya familier, tatapan yang sangat kukenal selama beberapa hari terakhir. Aku sendiri tidak yakin bagaimana perasaanku padanya ketika dia memandangku seperti ini. Matanya akhirnya bertemu pandang denganku, dan dia bahkan tidak berusaha menyembunyikan fakta bahwa dia sedang memandangiku. Dia biasanya akan meminta maaf, tapi kali ini