Chapter 22

1120 Kata

Happy Reading ***** Mobil hitam Raden melaju kencang membelah jalanan kota yang sangat gelap nan sepi itu. Beberapa saat lalu Bitna juga memutuskan untuk pindah ke arah depan dari pada duduk leluasa di belakang. Bitna juga sudah mencoba melupakan kejadian di terowongan tadi, ia ingin fokus ke depan saja, karena ia tau mereka akan melalui banyak kejadian yang mungkin jauh lebih berat. "Na kita harus berhenti dulu Na." Ucap Raden tiba-tiba memecah keheningan di antara mereka. Bitna pun sontak menoleh menatap ke arah Raden yang fokus mengemudi. "Kenapa?" "Bahan bakar udah menipis, dari gue harus isi Na." Jelas Raden seraya jari telunjuk tangan kirinya terangkat mengarah ke layar yang menunjukkan jumlah bahan bakar yang tersisa. Anggukan Bitna menjelaskan kalau gadis itu mengerti, sela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN