Part 11: Warning Kiss

1918 Kata

"Lia kamu tau dimana dasi aku yang warnanya item?" Adimas berlari menuruni tangga dengan tergopoh-gopoh. Muliya yang sedang menumis kangkung menoleh, mengernyit sekilas. "Kan udah aku siapin semua kebutuhan Mas di atas kasur." Jelasnya dengan heran. Adimas menarik napas panjang, "gak usah, lain kali gak usah siapin baju buat aku lagi." Adimas geleng kepala. "Kok gitu?!!" Pekik Muliya tak terima, "aku udah baik-baik siapin baju buat Mas ngantor masa malah dilarang?! Dasar suami gak tau diuntung!" Adimas meraup wajahnya frustasi. "Yha masa kamu siapin kemeja warna pink sama dasi polkadot Lia? Udah gitu celananya jeans lagi. Nyambung dari mananya?!" Adimas memekik tertahan dengan gregetan. Muliya mengernyih samar, nampak tak merasa bersalah. "Apasih, itu emang lagi trend kok. Mas aja ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN