Part 10: Kehangatan Keluarga

1993 Kata

Adimas sejak tadi hanya bisa melirik-lirik Muliya, istrinya ini sejak pulang dari kampus tidak membuka suara sama sekali membuatnya merasa resah sendiri. "Lia--" "Mas, tolong biarin aku sendirian dulu." Muliya berjalan memasuki rumahnya, di belakangnya Adimas hanya bisa diam tercenung. Lelaki bekemeja kotak-kotak itu menghela napas, mengikuti istrinya dari arah belakang. "Papah!!" Adimas menoleh, tersenyum cerah begitu menemukan sosok tampan mungil yang sedang berlarian kearahnya. Adimas berjongkok, langsung menangkap tubuh kecil Farel dan memutar nya di udara. Bocah pedal itu tertawa riang. "Pah, Pah, Mamah kok aneh?" "Aneh?" Adimas mengernyit sambil mulai melangkah maju. Farel yang berada di gendongannya mengangguk-angguk cepat, "iya! Aneh banget, tadi kan Falel sapa tapi malah d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN