Mendapati Diana yang akhirnya terlelap, senyum di wajah Willy makin bertambah. Tangan kanannya berangsur membelai kepala Diana dan menyelipkan anak rambut wanita itu ke belakang telinga. Diana tidur meringkuk dan berselimut menghadap Willy yang duduk di pinggir tempat tidur. Willy sengaja terjaga guna memastikan Diana benar-benar tidur dengan lelap. Perlahan, Willy mencoba melepaskan genggaman tangan kirinya terhadap salah satu tangan Diana. Ia yang masih tersenyum bahagia berangsur beranjak meninggalkan Diana dengan hati-hati. Namun sebelum ia meraih gagang pintu kamar Winona yang kembali ditempati Diana, ia sengaja menekan tiga buah sakelar di dinding seberang pintu, hingga semua lampu di sana menjadi padam menyisakan kedua lampu meja yang mengapit tempat tidur. “Selamat tidur, mimpi
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari