Reikhan masuk kedalam apartementnya, kosong. Itulah perasaan Reikhan saat ini, biasanya dia akan semangat untuk pulang ke apartment nya semenjak ada Zia. Tapi sekarang semuanya berubah, tidak ada suara yang selalu bawel dan selalu ingin diganggunya. Dia membuka jaket mantelnya dan berjalan kedapurnya untuk meneguk air. Tapi bayangan Zia yang berada disana terakhir kalinya membuat Reikhan menggenggam gelas itu dengan sangat kuat. Dia beralih ingin langsung masuk kedalam kamar tapi dia terhenti saat melihat satu piring nasi goreng yang dibuatkan Zia pastinya. Reikhan berjalan cepat kearah meja makan dan menyambar piring itu lalu meletakkannya di wastafel dengan cukup kasar. Zia bahkan tidak meninggalkan pesan apa pun untuknya, betapa bodohnya dia selama ini. Semua orang mengatakan kalau pe