23. ANTARA DINDA & ELORA

1827 Kata

Elora dan Delon salat dzuhur berjamaah. Jika Delon bisa salat dengan khusyuk, Elora sebaliknya. Di benak remaja itu berbagai angan dan impian indah membayang. Sepanjang salat Elora justru melamun, membayangkan jika laki-laki dewasa yang saat ini berada di hadapannya benar-benar akan menjadi imamnya kelak. Harapan yang sebenarnya mustahil untuk diimpikannya. Gerakan tubuh Delon yang sesuai dengan tuntunan salat tentu saja diikuti Elora dengan baik hingga ibadah wajib itu usai mereka laksanakan. Setelah mengucapkan dua salam Delon tak lantas mengakhirinya, laki-laki itu membaca wirid dan doa singkat terlebih dahulu. Lalu barulah memberikan tangannya untuk dicium Elora. Tanpa Delon sadari pipi Elora memerah. Wajah gadis itu pun memanas saat bibirnya menyentuh punggung tangan Delon. "Kamu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN