“Tuan muda, ada tamu dari perusahaan Erlan. Beliau ingin bertemu,” tukas kenzo menyampaikan pesan dari sekretaris yang menghubunginya. Roland yang tampak sedang berkutat dengan setumpuk kertas pun mengangkat tangannya. Dia sedang berada di ruang kerjanya. Roland lalu menyandarkan punggung ke sandaran kursi sambil melepas nafas berat. Kali ini pekerjaannya membuat pikirannya tersita. “Katakan aku sibuk. Aku tidak bisa diganggu,” celetuk Roland. “Baik.” Kenzo segera menelepon sekretaris Roland dan menyampaikan jawaban dari bosnya itu. “O ya, ada informasi mengenai Nona Beby.” Roland cepat menghentikan pekerjaannya, fokus menatap Kenzo. “Apa? Katakan!” “Ini kabar buruk.” “Apa? Cepat katakan! Jangan membuatku terlalu lama menunggu!” Roland tampak tak sabar. “Nona Beby se